Kaizen Adabi Solusi

DDD

Domain Driven Design (DDD) adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang fokus pada pemahaman mendalam tentang domain atau bisnis yang ingin diakomodasi oleh perangkat lunak tersebut. Sederhananya, DDD berfokus pada bagaimana kita merancang dan memodelkan perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas domain bisnis yang ingin kita selesaikan.

Mari kita kupas lebih dalam dengan bahasa yang mudah dipahami.

Mengapa DDD Penting?

Bisnis seringkali kompleks dengan banyak aturan, proses, dan interaksi yang terjadi di dalamnya. Ketika kita membangun perangkat lunak untuk mendukung bisnis tersebut, sangatlah penting untuk memahami dengan baik bagaimana bisnis tersebut beroperasi. Tanpa pemahaman yang baik, ada risiko besar bahwa perangkat lunak yang kita bangun tidak akan memenuhi kebutuhan yang sebenarnya atau bahkan membuat kebingungan lebih lanjut dalam bisnis.

Inti dari DDD

Pada intinya, DDD memiliki beberapa konsep kunci:

  1. Model Berbasis Domain: Dalam DDD, model perangkat lunak dibangun berdasarkan domain bisnis, bukan struktur teknis atau database. Artinya, kita memahami dengan baik entitas dan aturan bisnis yang terlibat dan membangun model perangkat lunak yang mencerminkan pemahaman tersebut.
  2. Ubiquitous Language (Bahasa yang Merata): DDD menekankan pentingnya menggunakan bahasa yang sama di antara pengembang perangkat lunak dan pemangku kepentingan bisnis (seperti manajer, analis bisnis, dll). Hal ini membantu menghindari kebingungan dan kesalahpahaman, serta memastikan bahwa semua pihak berbicara dengan pemahaman yang seragam tentang domain bisnis yang sama.
  3. Bounded Context (Konteks Terbatas): Dalam DDD, domain dibagi menjadi berbagai konteks terbatas yang berbeda. Setiap konteks terbatas memiliki model yang relevan untuk domain tersebut dan bahasa yang merata. Ini membantu mengelola kompleksitas dan memastikan bahwa setiap bagian dari sistem memiliki pemahaman yang jelas tentang domainnya sendiri tanpa harus tumpang tindih dengan bagian lain.
  4. Aggregates dan Entities: DDD menggunakan konsep aggregates dan entities untuk mewakili entitas penting dalam domain bisnis. Aggregates adalah kumpulan dari beberapa entities yang saling terkait dan diperlakukan sebagai satu kesatuan. Entities adalah objek yang memiliki identitas unik dan siklus hidup yang terdefinisi dalam domain.
  5. Event-Driven Architecture (Arsitektur Berbasis Kejadian): Dalam DDD, perubahan dalam domain bisnis sering dipandang sebagai serangkaian kejadian atau peristiwa. Arsitektur berbasis kejadian memungkinkan sistem untuk merespons secara fleksibel terhadap perubahan dalam domain bisnis dengan mengirimkan dan menerima pesan yang mewakili peristiwa-peristiwa tersebut.

Manfaat DDD

Penerapan DDD dapat memberikan sejumlah manfaat, termasuk:

  • Pemahaman yang Lebih Baik tentang Domain Bisnis: DDD membantu pengembang untuk memahami dengan lebih baik bagaimana bisnis beroperasi, sehingga mereka dapat membangun solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan bisnis.
  • Komunikasi yang Lebih Baik: Penggunaan bahasa yang merata membantu mengurangi kesalahpahaman antara tim pengembang dan pemangku kepentingan bisnis.
  • Fleksibilitas dan Skalabilitas: Dengan memisahkan domain menjadi konteks terbatas dan menggunakan model yang sesuai, DDD memungkinkan sistem untuk berkembang dan berubah dengan lebih mudah seiring waktu.
  • Perangkat Lunak yang Lebih Mudah Dipelihara: DDD memungkinkan pengembang untuk membangun perangkat lunak yang lebih mudah dipahami dan dipelihara karena modelnya mencerminkan domain bisnis dengan jelas.

Tantangan dalam DDD

Meskipun memiliki banyak manfaat, DDD juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kesulitan dalam Memahami Domain: Memahami domain bisnis dengan mendalam bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam bisnis yang sangat kompleks atau tidak terstruktur.
  • Biaya Pengembangan Awal yang Tinggi: Implementasi DDD seringkali memerlukan upaya dan biaya pengembangan awal yang lebih tinggi karena menuntut pemahaman yang lebih mendalam tentang domain.
  • Kesulitan dalam Mengubah Budaya Organisasi: Implementasi DDD tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang mengubah cara orang berpikir dan berkomunikasi. Ini bisa menjadi tantangan, terutama dalam organisasi yang sudah terbiasa dengan pendekatan yang berbeda.

Kesimpulan

Domain Driven Design adalah pendekatan yang kuat dalam pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas domain bisnis yang ingin diakomodasi. Meskipun memiliki tantangan tersendiri, manfaat yang diberikan oleh DDD dapat membantu meningkatkan kualitas dan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak.

Categories


About me

Read also…

  • Using Low Code, Avoid Waste